Yusri Usman : Saya Tak Percaya Marshal Minta 'Jatah'

Yusri Usman : Saya Tak Percaya Marshal Minta 'Jatah'

Metroterkini.com - Gerak cepat Tim Polda Sumut dengan Polres Siantar dalam mengungkap pembunuh Pemred Lasser News Today Marah Salem Harahap (42) diapresiasi Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman. 

"Dalam tempo 3 hari saja Polisi sudah bisa mengusut penembakan wartawan Marshal Harahap, ini sangat kita apresiasi," kata Yusri, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (26/6/21) pagi.

Motif yang mengotaki pembunuhan Marshal, menurut keterangan Kapolda Sumut, adalah akibat si pemilik Bar dan Resto itu sakit hati kepada korban yang selalu memberitakan maraknya peredaran narkoba di tempat hiburan malam miliknya dan terkait uang 'bulanan' yang diminta korban.

"Saya dengar ada aktor Intelektual dari pembunuhan itu adalah S, yang merupakan pemilik Bar dan Resto Ferari di Siantar. S ini juga pernah menjadi Calon Walikota Pematang Siantar pada pilkada 2020 jalur independen. Bagaiman jadinya negara ini kalau narkoba dikendalikan oleh orang yang bakal menjadi Kepala Daerah, alahuawalam," katanya.

"Yang kita sayangkan menurut hasil pemeriksaan tersangka, Kapolda menyebut tersangka S mengatakan 'korban kerap meminta uang jatah serta dua butir narkoba kepada tersangka S', itu tidak masuk akal sehat," terang Yusri.

"Semoga Penyidik dan masyarakat tidak mudah mempercayai keterangan tersangka ini, apalagi korban sudah meninggal tak bisa membela diri atas tuduhan itu. Lalu adakah hasil otopsi korban ada membuktikan almarhun sebagai pemakai narkoba?" katanya.

"Dan tak masuk akal bahwa bila korban sudah sering menerima jatah (uang?) tapi tetap memberitakan soal peredaran narkoba di resto milik S. Itu suatu hal yang tak lazim bukan," sambungnya lagi.

Masih kata Yusri, sebelum ditembak oleh suruhan S pada hari Jum'at malam, paginya almarhum baru saja menurunkan berita "Beroperasi Sore Hari, Diduga Pil Ekstasi Kembali Beroperasi di THM Ferari, Satnarkoba Siantar Tutup Mata. Masuk akal tidak itu wartawan itu terima 'upeti'," katanya.

Tambah Yusri, sebelum penembakan atas korban terjadi, korban juga menulis pada 1 April 2021 terkait penyebaran video dugem mantan Kasat Narkoba Polresta Siantar di Studio 21 Milies.

"Semoga Tim bentukan Polda bisa sekaligus mengungkap siapa oknum oknum aparat yang sering masuk ke bar dan resto Ferari dan diskotik lainnya. Jika Kapolda mau, sebenarnya sangat mudah membuka rekaman CCTV di Bar dan Resto Ferari dan diskotik lainnya di Sumut," lanjutnya.

CERI sekali lagi berharap agar masyarakat yang berakal sehat tidak mempercayai tuduhan sepihak atas diri korban Alm. Marah Salem Harahap oleh tersangka S yang justru sudah mengaku dan dijadikan sabagai otak pembunuhan atas almarhum. [basyar]

Berita Lainnya

Index